Rabu, 27 Maret 2013

Lorong Sastra


  • Aku kadang ingin menjadi angin di matamu. Yang tak mampu kau lihat, namun cukup peka untuk rasakan hadirnya.
  • Kau adalah kejora, bintang paling terang pembawa isyarat mentari segera datang.
  • Kau serupa bintang. Kilaumu tak terjangkau tapi benderang. Hadirmu membawa tenang, terang, dan senyum cemerlang.
  • Kamu adalah arah disetiap langkah, doping kala lelah, badut disaat marah, guru diwaktu salah.
  • Jadilah manusia yang pada saat kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tapi hanya kamu sendiri yang menangis. Dan pada saat kematianmu semua orang menangis sedih, tapi hanya kamu sendiri yang tersenyum.
  • Merindukanmu adalah hobiku, merawatmu adalah pekerjaanku, membuatmu bahagia adalah tugasku, dan mencintaimu adalah hidupku.
  • Menghadap kiblat ku panjatkan doa, buat kamu yang selalu ku cinta. Yang ku pinta cukuplah sederhana, semoga kamu selalu bahagia. :')
  • Tak perlu kau sia-siakan air matamu untuk seseorang yang tak pernah tahu nilai dari air matamu itu.
  • Bila aku ingin kembali di masa laluku, mungkin tanganmu tak akan ku genggam seerat ini.
  • Wahai sang pemilik segala senja, berikan satu senja di wajahnya dan hanya aku yang bisa menikmatinya.
  • Di meja perencanaan, rancangan kita pernah luar biasa megah. Tapi seketika sketsa itu tertinggal di angan saat kau putuskan berlalu.
  • Ada paragraf yang hilang pada cerita kehidupanku, cinta yang selalu menemaniku kini tak dapat lagi kubaca kisahnya.
  • Engkau punya hobi yang unik, gemar menari-nari di pikir ku tanpa ingin di sentuh.
  • Sesekali lihatlah bulan yang begitu setia dengan malam, meski di penuhi dengan gulita.
  • Terus berpijar bersama setengah kesempurnaan senja, sebab sebagiannya ada pada senyum mu.
  • Tak perlu engkau kembali, cukup kau kenang bahwa aku pernah begitu hebat mengubah tangis mu menjadi senyum.
  • Biarkan ku menjadi embun, menjemput pagi mu dengan kesejukan lalu esok kembali lagi kala pilu mendatangi mu.
  • Ada rindu yang tak pernah selesai, saat kau hanya gemar berdiam dengan senyum tanpa isyarat penanda.
  • Senja berpulang pada malam, bahagiaku larut diantara hitamnya kenangan yangg membaur dilangit malam.
  • Ada tutur kata yang telah terucap saat senja mulai menipis, aku merindu mu seperti malam mendamba pagi.
  • Selalu ada nama mu di setiap amin ku, semoga engkau juga begitu.
  • Bisakah kau mencintai ku dengan kesederhanaan tanpa ada kemilau perhiasan mahal itu ?!
  • Siang ku kini terlihat baik-baik saja. Tanpa terik tanpa basahan, hanya aku yang tetap merindu bersama angan.
  • Ku ingin akrab dengan sunyi tanpa bunyi, sebab di sanalah ku temukan engkau bermain di pikir ku.
  • Kadang, karena tak ingin menyakiti perasaan seseorang, kamu penuhi apa yg dia inginkan. Dan tanpa kamu sadari, dirimulah yg akhirnya terluka.
  • Kebahagiaan aku tidak hanya pada saat aku memilikimu, tapi juga pada saat aku melihat kamu tersenyum dan tertawa.
  • Kadangkala saat kau dekat, aku kehilangan semua kata-kataku. Dan saat itulah aku berharap, mataku berbicara tentang perasaanku padamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar