- Rindu ini bergemuruh kesegala arah. Berbenturan tak beraturan. Daun semerbak beterbangan. Mancari Satu. Namamu. Kamu.
- Ku ingin akrab dengan sunyi tanpa bunyi, sebab di sanalah ku temukan engkau bermain di pikir ku.
- Siang ku kini terlihat baik-baik saja. Tanpa terik tanpa basahan, hanya aku yang tetap merindu bersama angan.
- Hanya dalam kata ku temukan engkau, seperti senja mendekap langit yang berjingga.
- Ada senja, yang ku bayangkan saat matahari tenggelam dengan senyum mu sebagai latar belakangnya.
- Ku baca malam pada sayup mata mu, ku resapi tiap keluh mu agar ku paham arti memiliki mu.
- Ajarkan ku setia pada nadi mu, mengikuti tiap helai nafas mu dengan kesabaran yang merindu.
- Ingin ku kumpulkan sisa senyum kala itu, berharap bisa menjadi penawar saat kau telah bahagia dengannya.
- Sore ku pun basah setelah butiran hujan mendekat, memenuhi cucian yang tak sempat terangkat serta rindu yang belum jua terjawab.
- Ada tutur kata yang telah terucap saat senja mulai menipis, aku merindu mu seperti malam mendamba pagi.
- Senja berpulang pada malam, bahagiaku larut diantara hitamnya kenangan yangg membaur dilangit malam.
- Ada rindu yang tak pernah selesai, saat kau hanya gemar berdiam dengan senyum tanpa isyarat penanda.
- Karena kita terpisah ruang dan waktu, maka lewat imajinasi aku menyapa mu.
- Biarkan ku menjadi embun, menjemput pagi mu dengan kesejukan lalu esok kembali lagi kala pilu mendatangi mu.
Senin, 17 Juni 2013
Sajak Nakal ( Episode 1 )
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar