- Ku rasa benar bahwa sikapmu unik, terkadang pandai melukis senyum namun setelahnya lihai menoreh tangis.
- Biasanya ada kau yang temui malamku, tapi kini hanya rindu yang lalu lalang di depan berandaku.
- Dan kita tak pernah tahu kapan dekapan itu menyata dan abadi, hanya sebatas meraba, itu saja.
- Terima kasih senyum, pada mu cara kami menyembunyikan duka.
- Wahai sang pemilik segala senja, berikan satu senja di wajahnya dan hanya aku yang bisa menikmatinya.
- Biji-biji kata berjatuhan, berharap kata "rindu" dan "cemas" bisa kau punggut.
- Ada malam yang beriring angin bersama senyap berkabut pinta dan berselimut rindu.
- Karena tak selamanya mulut mampu berujar kata. Hanya hati yang sesak menahan segenap luka.
- Jagalah slalu cintamu hanya untukku. Meski kita tak saling berpeluk. Aku akan slalu ada, ketika kau pulang nanti.
- Bila aku ingin kembali di masa laluku, mungkin tanganmu tak akan ku genggam seerat ini.
- Aku ingin bisa melihat angin, menggenggamnya, menatapnya bersama rindu yang tak pernah terinderai.
- Kalau sebatas fisik, ada jutaan bualan yang bisa terucap. Tapi ini tentang hati, sebuah instrumen peneduh jiwa.
Senin, 17 Juni 2013
Sajak Nakal ( Episode 3 )
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar