- Matamu aksara yang kubaca dengan penuh tanda tanya, kedipmu menjelma rayuan, menumpuk khayalku di tempat dimana kita saling memberi peluk.
- Aku simpan belati di saku kirimu, kelak kekasih jika jarak memisahkan kita, pakailah belati untuk membunuh segala ragu.
- Kenalilah pelukku, hingga kelak engkau akan merasa asing dengan dekapku.
- Kita serupa rintik, dibiasakan oleh kesederhanaan untuk sesuatu yang kelak mengenangkan kemewahan.
- Karena tak selamanya ingatanku melibatkan nama, olehnya itu ingatkan aku dengan menyebut namaku.
- Kita pernah saling menatap lalu saling meratap kemudian membiasakan diri untuk saling melahap.
- Demi petapa segala kata, kudiamkan rindu ini agar engkau belajar mengajarinya berkata tanpa perlu kita saling meratapi.
- Jangan terlalu serius menghabiskan malam, mari singgah sejenak menghabiskan sisa kopi tepat di tepian bibirku.
- Kenanglah pelukku sebagai sesuatu yang berulang kali tiba dan tak pernah ingin usai berkali-kali.
- Ibaratkan saja hidup kita seperti roda, toh perjumpaan selalu saja melibatkan perpisahan, sementara suka selalu menemani duka bermain-main.
- Aku bukan tak terbiasa dengan perpisahan, hanya terlalu nyaman saat kita saling menatap.
- Barangkali esok kita akan menemukan pagi dengan suara klakson mobil yang riuh mementingkan dirinya sendiri.
- Telah tuhan ciptkan hari dengan pagi yang meminta kopi berulang kali, hingga kita mati dengan dua hati yang saling mengarti.
- Yang kau kekalkan dari pertemuan adalah ingatan yang tak bisa dilupakan, semoga pertemuan akan terus terulang.
- Di matamu ada harap yang kutuangkan, seduhan harap yang semoga bisa melenyapkan keraguanmu.
- Kita seperti harap yang menafikah segala jarak, sebulan nyatanya tak cukup menjelaskan maksud segenap cinta.
- Ada yang di kabarkan minggu selain jeda, sebuah rindu yang menunggu untuk dipertemukan.
- Cinta, rangkuman segala bahagia dengan hanya temu dan seperangkat cara merayakan rindu.
- Aku ingin berkali-kali jatuh di pelukmu yang selalu minggu, di mana saat aku berharap detaknya lebih lama dari detik jarum jam pada umumnya.
- Hingga kelak ajal menuntas, kita mungkin hanya nama yang diabadikan oleh sepasang nisan.
- Sebut saja upayaku melupankanmu adalah kemunafikanku yang engkau syukuri.
- Kita mesti meragukan hal yang di luar dari realitas kita sendiri, sebelum menemukan alasan untuk tak lagi meragu.
- Rindu semacam kopi hangat yang engkau seduh, tak sama sekali mampu kulekatkan dengan bibirku.
- Semoga kita paham bahwa airmata yang dijatuhkan bukan untuk meratapi kesedihan, melainkan menikmati ketabahan.
- Di halte ini kita menunggu redahnya hujan, saling melekatkan tatapan dengan doa yang sama "semoga hujan tak lekas selesai".
- Kubangunkan engkau dari dekapan selimut, aku butuh kau lebih dari waktu menunggu maut.
- Ku bertanya pada perjumpaan, seberapa meski engkau membutuhkan kehilangan. Barangkali kita adalah takdir yg diceritakan di halaman berbeda.
- Segalanya menjadi malam saat engkau merapikan kamar tidur dan memintaku masuk tanpa mengetuk.
- Ingin kuhadiahi engkau sebuah jam tangan yang detiknya lebih lambat dari detak jantung saat kita saling mendekapkan dada.
- Bahkan untuk segala ketidakpastian yang belum diketahui, tubuh ini telah lebih dahulu paham kelak kita akan hadir sebagai ketiadaan.
- Ada yang lebih menyeramkan dari kematian, saat kita tak lagi menghargai kebebasan berpikir, mengarahkan manusia hanya pada satu warna.
- Bagaimana mungkin aku mencintaimu apa adanya, sementara engkau datang dengan kosmetik berlabel kapitalistik.
- Aku tak datang dengan pelukan, melainkan dengan ratapan yang memintamu untuk menenangkannya dengan dekapan.
Selasa, 19 November 2013
Sajak Nakal ( Episode 7 )
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Play Now with a Casino bonus now | Grand Casino
BalasHapusWe welcome you to Grand 해외 라이브 스코어 Casino Canada. Our site 배당흐름 is loaded with casino 텍사스홀덤 games, 양방배팅 instant withdrawals, Bitcoin withdrawal, instant payouts, and many 뱃 플릭스 other games from